Pages

Ads 468x60px

Saturday, October 19, 2013

Misteri Langkawi II

Menyambung postingan sebelumnya, gara-gara kunjungan di Langkawi yang cukup singkat terpaksalah gw gag sempat ikutan tour ke Lake of Pregnant Maiden  dan Pulau Beras Basah. Padahal kata orang-orang di beberapa website, ini tergolong tempat tujuan populer di Langkawi.

Akhirnya daripada rugi berat, gw memutuskan mengkompensasi hal ini dengan mengelilingi seluruh main island Langkawi. Dan itu possible banget lho! Secara Langkawi ternyata memiliki luas dari utara ke selatan hanya sejauh 25 km dan dari barat ke timur sedikit lebih panjang daripada itu (sumber:www.langkawi-online.com). Bandingkan dengan Bali yang memiliki jarak utara-selatan sejauh 90km dan barat-timur sejauh 140 km (sumber: www.balitourismboard.org). Kalau dilihat di peta di bawah ini, yang biru-biru itu bisa dikatakan sebagai main road-nya, jadi bolak-balik lewat situ lagi situ lagi.
Peta Langkawi (sumber:www.mappery.com)

Pantai Cenang

Yang paling pertama dikunjungi, pantai yang berlokasi kira-kira 5-10 menit jalan kaki dari hotel gw. Letaknya di bagian selatan Langkawi. Gag terlalu spesial sih, cukup bersih tetapi karena memang berada di pusat tempat wisata jadi yang sudah cukup ramai juga.
Pantai Cenang

Underwater World
Simple-nya sih semacam Seaworld gitu kali ya, gag masuk ke dalam juga gw soalnya karena tiketnya sendiri udah RM38 untuk wisatawan internasional. Terletak di main road kawasan wisata, dekat dengan Pantai Cenang dan sederet dengan duty free shop yang juga menjadi salah satu daya tarik wisata Langkawi. Berhubung udah sampai sana, foto di bagian depannya aja deh ya.
Underwater World Tampak Depan

Pantai Pasir Hitam(Black Sand Beach)
Terletak di bagian utara Langkawi, bisa ditempuh dengan akses jalan aspal yang cukup bagus. Waktu itu kayaknya gw datang kesorean dan pantainya udah sepi banget. Walaupun sempat lihat beberapa orang sedang beres-beres peralatan watersport gitu, mungkin bisa dipakai buat main jetski juga di sini kalau datang lebih siang. 

Yang agak gw bingungkan, namanya sih memang Pantai Pasir Hitam tetapi di sana koq pasirnya putih-putih aja ya. Agak curiga gw salah pantai, tapi gw telusuri lebih jauh waktu itu tetap gag ketemu juga pantai lain yang pasirnya hitam. Dari pantai ini kalau perjalanan diteruskan ke arah lebih utara-timur (bingung deh kan), akan memasuki kawasan Tanjung Rhu Resort (kawasan elite semacam Nusa Dua di Bali gitu gw asumsikan).
Black Sand Beach
Gunung Raya
Terletak di bagian tengah Pulau Langkawi. Agak gag jelas juga sebenarnya ada apa di sini, tapi kawasan wisata ini sempat gw lewati saat menuju ke Black Sand Beach. Karena jalanan juga sepi dan sekalian jalan, mampirlah gw ke sini. Walaupun sesampainya di puncak hanya berujung jalan buntu dan harus putar balik, tetapi di sepanjang jalannya sempat ada beberapa spot bagus untuk foto-foto sih.  Terkadang bisa ditemukan monyet dan iguana di sepanjang jalan ini. Hiii,,tutup jendela! Jalanannya menanjak dan berliku-liku ke atas tetapi sudah beraspal dengan wujud kurang lebih begini.
Menuju Gunung Raya

Langkawi Cable Car
Lokasinya berada di bagian Barat Langkawi, tepatnya di kawasan Oriental Village. Cable car ini menuju ke Gunung Manchinchang dengan harga tiket RM30 dan katanya sih perjalanan bolak-baliknya selama kurang lebih 30 menit. Gw gag sempat ngitungin juga sih karena sebenarnya tiap naik cable car bawaannya deg-degan, tetapi selalu dilakuin lagi dan lagi. Ada beberapa stasiun pemberhentian sebelum sampai ke paling puncak, di mana selain bisa foto-foto kece ada juga stand makanan-minuman-souvenir.
Penampakan salah satu stasiun
View from the cable car
View from the toppest station

Oh, di tengah-tengah perjalanan naik/turun terlihat juga pemandangan Telaga Tujuh Waterfall yang notabene adalah salah satu tempat wisata menarik lainnya di Langkawi. Sayang karena terlalu malas jalan kaki gw pun membatalkan kunjungan ke tempat itu.


Overall, perjalanan ke Langkawi ini cukup menarik dengan segala plus minus-nya. Tempat wisata ini memang belum sepenuhnya berkembang dan masih jauh dari hiruk pikuk yang banyak dijumpai di destinasi lainnya. Jumlah penduduk di wilayah ini tampaknya masih sangat jarang terlihat dari jarak rumah-rumah penduduk yang masih berjauhan, lokasi tanah kosong yang masih bertebaran dan jalanan yang cukup lengang baik siang maupun malam hari. 
Kehidupan di Langkawi
Namun demikian, Langkawi sungguh memiliki potensi untuk bersaing dengan tempat-tempat wisata lain yang sudah lebih dahulu populer. Infrastruktur terlihat sudah cukup memadai dengan jalanan beraspal yang sangat terawat, pelabuhan bahkan bandara yang gag malu-maluin. Oh, perjalanan kembali ke Penang gw putuskan naik pesawat karena sempitnya waktu yang tersisa, di mana lama perjalanan kali ini kurang lebih hanya 30 menit saja. 
On the way to airport
The Airport
So, here's my suggestion: 
You better hurry up before it's getting too crowded in Langkawi. Spend at least 3d2n for first timer and join the tour to Lake of Pregnant Maiden and Beras Basah Island. But i warn you before, there's no interesting night life in Langkawi, at least not based on my experience, but who knows what's gonna happen several years ahead. Enjoy!









Misteri Langkawi I

Bulan Juli 2013 yang lalu gw berkesempatan untuk traveling ke Langkawi (awalnya sih hanya ke Penang, namun bagian ini akan dijelaskan di postingan berikutnya) untuk waktu yang cukup singkat 2D1N. Dan banyak orang bertanya: "Langkawi? Di mana tuh?". Tampaknya destinasi wisata yang satu ini masih agak kurang familiar, yang mana gw sendiri pun tertarik ke sini gara-gara tanpa sengaja melihat foto hotel pool dengan view yang sangat keren di suatu website yang gw lupa namanya. Then I decided I have to go there. Jadilah di balik sempitnya jadwal Penang, gw selipkan kunjungan singkat ke Langkawi ini.

Sejarahnya, yang mana sumbernya jelas Tante Wiki, di Langkawi ini berabad-abad yang lalu ada seorang perempuan bernama Mahsuri yang ditinggal suaminya pergi perang. Nah, saat dia tengah hidup dalam kesepian dan kerinduan akan belaian lelaki *eeeaa,,,melenceng*, kabarnya Mahsuri ini sempat dekat dengan seorang pria muda menawan. Didasari oleh rasa cemburu akan kecantikan Mahsuri yang luar biasa ini, adalah seorang perempuan yang notabene  istri kepala desa menyebarkan rumor bahwa di Mahsuri ini selingkuh.

Berhubung ini cerita terjadi di zaman dulu, Mahsuri pun terancam dihukum mati karena rumor tak sedap itu. Kalau kejadiannya sekarang kan paling banter jadi tenar masuk berita terus cerai rebutan harta gono-gini. Ketika dihukum mati dengan keris peninggalan keluarganya, konon katanya yang keluar dari tubuh Mahsuri adalah darah putih yang membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Di tengah-tengah masa sekaratnya, dikutuklah Langkawi sehingga akan mengalami keterpurukan selama tujuh generasi. So, kabarnya saat ini Langkawi pun mulai menunjukkan eksistensinya karena masa tujuh generasi itu sudah berlalu.

Oke, balik ke kisah perjalanan gw... Untuk ke Langkawi bisa ditempuh dengan menggunakan ferry dari Penang dengan harga tiket pada saat itu (kalau gag salah) sekitar RM60/person/way. Perjalanannya cukup panjang sekitar 2,5-3 jam. Namun kondisi ferry-nya cukup memadai dengan kursi yang layak, ketersediaan air conditioner, pengaturan dan antrian yang teratur dari pelabuhan di Penang hingga masuk ke ferry tersebut. Gag pakai desak-desakan dan rebutan deh pokoknya, bisa bawa koper juga karena ada tempat untuk itu.Setibanya di Langkawi, disambutlah dengan pelabuhan yang menurut gw cukup beradab, di mana sudah ada toko-toko yang cukup rapi dan bangunan yang gag kumuh kayak Pelabuhan Angke, misalnya (ini jauh lho bandingannya).

Penampakan Pelabuhan Penang
Penampakan Pelabuhan Langkawi
Soal transportasi untuk mengelilingi Langkawi paling sesuai menurut gw sih dengan menyewa mobil. Kebetulan waktu itu ada orang yang menawarkan sewa kendaraan self-drive dengan harga RM90/24 hours. Katanya dia (entah sotoy entah bukan), driver license Indonesia gag apa-apa koq. Later, saat lagi mutar-mutar keliling Langkawi gw kena stop sama polisi sana. Tapi waktu dikasih tunjuk SIM Indonesia, mereka oke-oke doank dan akhirnya mengizinkan kita jalan tanpa kebanyakkan embel-embel. Entah beneran gag apa-apa atau mereka gag tega lihat muka gw yang ketauan gag punya duit buat salam tempel ataupun bayar denda resmi. Deg-degan sih tapinya. Haha!


Penampakan Mobil Sewaan
Untuk hotel gw memutuskan menginap di Rasa Eksotika Vacation Home, kayaknya sih alasan utamanya karena murah ya waktu itu. Lokasi penginapan agak sedikit masuk ke dalam tapi mobil bisa parkir pas di depan kamar lho. Nothing's outstanding from this place, tapi lumayanlah. Pantai terletak di seberang jalan, kira-kira 10 menit dari hotel. Bayangin aja kondisi jalan Kuta/Legian, begitulah kira-kira jalanan tempat pusat kawasan wisata ini. Tapi jauh lebih sepi ya.

Next, beberapa destinasi wisata di Langkawi....

 

Music

Sample text

Visitors


widgeo.net