Pages

Ads 468x60px

Wednesday, January 23, 2013

B-R-O-M-O

Di mana itu? 
Jawa Timur, dan terdapat di 4 perbatasan kabupaten, yaitu: Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. 

Gw bukan anak gunung, bukan anak pecinta alam, dan bukan petualang sejati yang hobi menjajaki gunung menembus hutan. Asli bukan! Dan keinginan untuk berkunjung ke gunung yang namanya Bromo ini juga bukan karena efek booming-nya film 5 cm (lagian itu film mempopulerkan Gunung Semeru sih), tetapi sebenarnya lebih karena banyak orang yang bilang "Bromo itu bagus, elo harus ke sana". Yaaa...tapi gw kan manusia paling males jalan jauh dan berolah fisik (karena dalam bayangan gw yang namanya naik gunung ya kayak yang di film-film itu, berat!), untuk sekian waktu dan karena alasan dana/kawan/waktu, keinginan tersebut tetap terpendam sebagai sebuah keinginan belaka.

Di awal tahun 2013, dengan segala situasi dan kondisinya (termasuk segala komentar: hujan-hujan begini mau ke Bromo? Gag salah?), akhirnya gw dan 2 orang teman membulatkan tekad dan kantong (ohhh,,plisss!) untuk menyambangi kediaman si Gunung Bromo ini. Inilah yang persiapan kita:
1.Doa 
2.Hati yang suci (kata orang naik gunung harus bersih hatinya.Uughh!)
3.Tiket pesawat Jkt-Sby pp senilai Rp 750 rb
4.Daftar ikutan tour bareng "Keliling Nusantara" 
5.Uang jajan yang banyak karena gw boros 

Dengan persiapan yang setengah matang, maka sampailah kita di sini:
Bromo-Bawah


Bromo-Tangga Perjuangan (nama versi gw)

Dan buat naek ke gunung yang tingginya cuma 2.392 m2 berdasarkan kata Tante Wiki (bandingkan dengan Semeru yang tingginya 3.676 m2, masih kata Tante Wiki), buat gw itu adalah perjuangan yang luar biasa! 

Sebenarnya buat mereka yang gag terlalu hobi jalan like me tersedia juga jasa sewa kuda untuk naik turun gunung. Tarifnya mulai dari 20 ribu - 125 ribu rupiah, tergantung kapan si tukang kuda nawarin. Kalau dia nawarin dari jarak yang masih jauh di tempat parkir Jeep, itu bisa 100-125 ribu. Semakin dekat ke jalan menanjak (bukan tangga!Harap diingat kalau lo harus jalan menanjak dulu entah berapa kilo sebelum sampai ke tangga yang entah berapa anak tangga), tarif sewa kuda bisa semakin murah antara 20-40 ribu. Kalau tekad buat jalan enggak bulat-bulat amat, mendingan oke-in aja  tawaran abang kuda di saat-saat ini. Soalnya kalau sudah di tengah jalan menanjak dan elo udah setengah nyaris mati, walaupun jarak ke tangga menuju kawah Bromo semakin dekat, tarif sewa kuda bisa mendadak naik lagi menjadi 40-50 ribu atau suka-suka si abang kudalah. Semakin menderita muka lo, semakin mahal harganya.

Jalur penanjakan

Waktu itu  dengan pede berat-nya gw membulatkan tekad untuk mengabaikan segala jenis tawaran abang kuda. Sebenarnya dipengaruhi faktor kasihan sama kudanya juga sih, jangan-jangan dia yang tewas kalau harus nanjak bawa-bawa gw (oh, gw berat ya..). Akhirnya dengan semangat 2013 dan tekad untuk menggapai kawah Bromo yang sudah sekian lama terpendam (enggak sih, sebenarnya tekad buat pamer aja ke orang-orang kalau gw sudah menjejakan kaki di Bromo), serta pastinya banyak-banyak-banyak stop di jalan dengan alibi menikmati udara & pemandangan padahal aslinya capek gila, di sinilah gw berada!
Finally!


Kawah Bromo-No Eggs Allowed!
Lalu apa? Lalu gw menyadari kalau yang namanya "No Pain No Gain" itu gag selalu benar. Gw lebih percaya pada why do it hard way if there's an easy way? Pesan moral "Be wise!Sewa kuda itu, teman!"

Oke, di samping pesan moral gag penting itu, ada pesan moral lainnya: Indonesia itu keren, asli! Mata gw sih tetap tertuju pada pria-pria non lokal di luar sana (lho,lho, curcol!), tapi hati tetap pada Indonesia (asyikkk! Ini statement dari orang yang pernah punya tekad kalau jadi presiden mau menjual Indonesia lho---kidding!). Jangan ngaku orang Indonesia kalau gag tau cerita rakyat di balik Gunung Bromo ini, simak!

Alkisah di zaman dahulu kala ketika belum ada televisi apalagi internet, bahkan belum ada Gunung Bromo itu sendiri (ya iyalah, ini cerita juga tentang asal usulnya kan!). Ah, kayaknya gw gag cocok menuliskan dongeng. Lebih baik simak saja di sini. 


Berikut ini foto-foto penampakan beberapspot menarik lainnya yang wajib dikunjungi kalau pada akhirnya elo menjejakan kaki diKawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang luasnya mencapai 50.276 ha.




Gunung Batok

Kabut di Penanjakan

Bukit Teletubbies


Ps. 
Untuk cp "Keliling Nusantara" --> Misbahul Munir 27B7C19A. Gw gag lagi promosiin dia, segala bentuk kepuasan ataupun ketidakpuasan dalam menggunakan jasa "Keliling Nusantara", harap ditanggung sendiri. Tapi kalau berdasarkan pengalaman gw sih cukup oke dengan harga bersahabat.

Thursday, January 17, 2013

House of Sampoerna-Surabaya

Pengalaman pertama ke kota yang bertajuk Kota Pahlawan ini, asli gag ada bagus-bagusnya! Waktu itu ceritanya mau menemani nyokap kondangan. Sayangnya karena panitianya kacrut atau waktu yang memang terlalu singkat digabungkan dengan padatnya acara, jadi gag bisa terlalu menikmati kota Surabaya. Kesan saat itu: semrawut, panas, macet, gag ada bedanya sama Jakarta (bahkan sepertinya lebih parah). Padahal sejak awal tau mau ke Surabaya, gw udah sangat excited  karena belum pernah ke berkunjung ke sana. Harapan sudah melambung tinggi, sayang ujung-ujungnya kecewa total.

Berbekal pengalaman buruk itu, gw sebenarnya sudah agak enggan mengunjungi kota ini lagi. Namun apa daya, ketika rencana jalan-jalan ke Bromo tercetus, gw harus menginjakkan kaki di Surabaya lagi walaupun dengan berat hati. Untunglah kali ini sempat menemukan satu obyek wisata yang lumayan menarik menurut gw, free lagi! 



House of Sampoerna, berlokasi di Jl. Taman Sampoerna 6 Krembangan Pabean Cantikan Surabaya, tempat ini menawarkan hiburan tersendiri bagi mereka yang totally clueless kayak gw tentang apa yang harus dilakukan untuk membunuh waktu di dalam kota (bukan luar kota lho!) Surabaya. Ini adalah museum, yang mengenai sejarahnya sendiri gw sebenarnya gag terlalu jelas dan mungkin akan lebih baik kalau disimak langsung di sini. Tapi AC-nya dingin boooo! Maknyosss banget begitu masuk setelah kelamaan di luar ruangan yang panasnya ampun-ampunan (oke, ini bukan faktor krusial sih untuk dibahas).


Di dalamnya bisa dilihat banyak koleksi barang-barang jadul gitu, seperti:                                                          
                                              
                                                               koleksi rokok
Model meja kerja + Manusia Jadul
kendaraan jadul
koleksi korek api
Dan jangan lupa ikutan juga city tour gratis atau enggak ya, jadwalnya bisa dilihat di sini.

Yang bikin cukup takjub lagi adalah fasilitas wc gratis yang bagus banget sampai-sampai bisa dipakai mandi (kembali lagi ke hal gag penting). Bahkan tadinya gw udah mau numpang mandi di sana, secara waktu itu kan memang rencananya jalan-jalan style kere, sampai kamar mandi aja cari yang gratisan. Cuma karena waktu itu entah gimana urat malu lagi menebal, takut lagi mandi digedor-gedor sama si mbak-mbak/mas-mas penjaganya (padahal ada lambang shower-nya lho di depan kamar mandinya), akhirnya kita urungkan niat berhemat uang. 

Tapi kalau kalian para backpacker atau bahkan penduduk Surabaya yang lagi kehabisan air di rumah atau mau hemat air, bolehlah dicoba numpang mandi di sini (kamar mandinya yang di belakang cafe ya). Jangan lupa ceritakan sensasinya ke gw! 

Anyway, gara-gara berkunjung ke museum inilah gw baru tau kalo ternyata perusahaan rokok Sampoerna itu udah bukan lagi milik orang Indonesia. Perusahaan yang tadinya merupakan perusahaan keluarga, di tahun 2005 (atau entah tahun berapalah) sahamnya sudah dijual ke Philip Morris International. Jadilah sekarang Sampoerna dimiliki oleh perusahaan Amerika itu (maafkan kalau gw salah info)

Kenapanya sih gag tau ya, secara si mbak-mbak merangkap tour guide yang jaga di sana pun waktu ditanya cuma menjawab: "Itu kebijakan keluarga, kita tidak tau". Kalau masih ada yang penasaran sama detailnya, googling aja deh ya, kalo gw sok-sok mau jelasin di sini bisa-bisa ini jadi blog ekonomi bukan traveling lagi.

Well, walaupun memang ada sesuatu yang menarik di kota ini, maafkan kalau gw masih sulit jatuh hati pada Surabaya. Mungkin karena tingkat kemiripannya yang terlalu besar dengan Ibukota ataupun kota tempat gw tinggal saat ini (baca: Tangerang), tempat yang sesungguhnya gw pun tidak pernah menaruh hati. Namun apa daya, justru menjadi tempat sumber dana untuk terus menengok kota-kota lain yang sebaiknya tidak seperti mereka.

Wednesday, January 16, 2013

Why Travel?

 Itu adalah sebuah judul template blog yang gw temukan waktu lagi browsing free template untuk blog baru ini. Sebenarnya bahkan udah nyaris gw aplikasikan template itu, tapi berhubung desainnya agak kurang eye catching, gag jadi deh. Tapi setidaknya bagian judul 'Why Travel' itu cukup menarik hati gw untuk dijadikan bahan ulasan pertama di "The World!".

Jadi begini, gw percaya setiap orang punya ketertarikannya masing-masing. Ada yang suka nonton, ada yang nge-fans sama artis korea, ada yang tergila-gila nonton bola, ada juga yang cinta mati sama kerjaannya a.k.a manusia workaholic, atau apapunlah. Ada satu atau lebih hal yang kerapkali bikin perasaan berbunga-bunga dan adrenalin memuncak (meh!berlebihan lagi) ketika dilakukan. Some people even do drugs for that, but me, I do traveling. Seriously, I am kinda addicted to it. Kalau ada yang namanya sakau karena ganja/ekstasi/apapunlah, gw sakau karena jalan-jalan (bukan ke mall lho ya!)

Why? What's so interesting about it? Udah mesti susah-susah atur ini itu, sempat-sempatin cuti (maklum, gw masih pegawai butuh gaji), mesti keluar duit, capek pula! Belum kalo pesawat delay atau kena macet di jalan atau nyasar terus ditipu orang di negeri/tempat antah berantah. Wow!

Tapi buat gw, traveling itu: 
Bikin gw berasa hidup dan excited setelah menjalani banyak rutinitas yang membosankan. Mana gw kan emang bosenan gitu orangnya, mudah jenuh kayak lagunya Rio Febrian (oke, garing).

Bikin gw mengalami hal-hal ajaib yang sensasinya sungguh gag terlupakan. Contoh: 
(1)Sensasi dashyat pas pertama kali ke Singapura yang juga pertama kalinya gw ke luar negeri. Rasanya gag percaya gitu bisa sampai luar Indonesia, walaupun dengan budget minimalis sih.
(2)Perasaan seru abis waktu pertama kali ke Bali dan norak parah karena itu kejadian setelah lebih dari 20 tahun gw hidup di bumi Indonesia.
(3)Panik waktu sadar punya jadwal ke Bromo di musim hujan-angin-badai dan dibumbui kabar Bromo longsor sehari sebelumnya sambil diceramahi sana-sini karena pergi gag milih waktu, tetapi justru berujung amazed total waktu melihat pemandangan Bromo yang luar biasa 
(4)Ataupun perasaan deg-degan waktu tau mesti naik cable car ke Genting yang tingginya ampun-ampunan dan bergoyang-goyang di tengah kabut.

Bikin gw sadar betapa kerennya dunia ini, betapa luar biasanya ciptaan Tuhan itu dan betapa indahnya Indonesia di luar kebobrokan beberapa petinggi-petinggi dan perendah-perendahnya (kan, ngaco!).

Terakhir, bawaan lahir. Walaupun entah bawaan lahir dari mana karena dalam silsilah keluarga gw sepertinya mereka bukan tipe manusia-manusia ngaco kayak gw yang hobi keleleran ke mana-mana demi kepuasan batin semata.

Pada akhirnya, we only live once and we should be happy. This is my happiness, that's why I travel a lot.

New Year New Blog!

Ini adalah blog kedua gw, yang pertama udah menghilang entah ke mana setelah vakum sekian tahun (ini berlebihan) akibat kesibukan yang menggunung. Tapi emang dasar udah bawaan lahir buat nulis (slash) nge-blog istilah kerennya, terciptalah blog "The World!" ini. 

Konsep dasarnya sih soal traveling karena itu juga salah satu hal lain yang kayaknya juga bawaan lahir, kalau gag dilakuin ada desakan-desakan aneh dalam diri ini (yeah,right!). Selain itu sih sebenarnya juga agak terinspirasi oleh "Trinity the Naked Traveler" yang berhasil menggabungkan konsep hobi + kerja sehingga menghasilkan suatu kehidupan yang menyenangkan (asli gw juga mau!). Anggap saja ini dalam proses menuju ke sana, ketika realita belum sesuai keinginan hati, inilah salah satu cara gw untuk berdamai.

Jadi di sinilah gw, menjalani hari dengan sukacita karena adanya harapan akan jadwal traveling di hari-hari dan bulan-bulan mendatang (ihiy!), dan karena percaya pada waktunya kelak akan menemukan soulmate yang juga cinta mati sama traveling (eh, curcol!).

Anyway, selamat membaca dan jelajahilah dunia (dengan cara lo sendiri)


The World!//Let's Go and Have Fun//
(xsak-the-explorer)
 

Music

Sample text

Visitors


widgeo.net